Rabu, 28 November 2012

Benci Bilang Cinta

Hmm, satu malam, dua post...
Kepala gw banyak banget pikiran, bahkan belajar Fismat ga ngedong.

I don't love you, liked i loved yesterday...

Sepertinya itu yang sedang terjadi. Parah banget ya gw, langsung klaim...hahaha

I hate to lie...

Dan lebih parahnya lagi, gw malah demen ama yang lain. I know, i'm a jerk. Tapi, mungkin ini sesaat. Keadaan gw saat ini adalah butuh amat sangat afeksi. I don't know, but it blows my mind.
Somehow, she's still in a relationship. Dengan pengalaman dan kemampuan yang gw miliki, apakah gw akan dan mampu menikung? Wets, hahaha, gw ga sebangsat itu. Gw cuma bisa menikmati apa yang sekarang ada aja. Kalau kata seorang sahabat gw, itu namanya "Guilty Pleasure". Gw juga ga bkal senekat itu. Banyak halangan. Banyak hambatan. Disini artian bukan karena gw cupu, tapi hambatan disini adalah gw harus melawan realita. Realita dimana dia uda punya orang. Realita dimana kita beda ras dan agama. Realita dimana sebenarnya gw juga masih punya seorang yang lain. Hahaha, ini cuma sekedar sharing, jangan dibenar-benar dimasukkan ke otak dan hati kalian.




Agent Of Chaos

agent of chaos
pembawa kekacauan...itulah yang menginspirasi dari film "The Dark Knight"
Gw ga bermaksud pengen jadi pengacau, tapi gw ingin membuat suatu perubahan besar, reformasi besar-besaran alias sebuah revolusi.

Kelap-kelip kehidupan pribadi dan kehidupan sosial gw membuat gw merasa ada yang salah pada sistem ini.
Memang, awalnya mau dibawa pada perubahan yang lebih baik, tapi pada kenyataannya cuma menambah buruk atau mengalternasi ke bentuk lain yang sama buruknya.
Silahkan cap gw sebagai seorang pesimis, tapi disini gw berusaha menjadi seorang yang realis.
Teman-teman gw di organisasi gereja gw, mempunyai sistem organisasinya tersendiri.
Teman-teman gw di himpunan di kampus gw juga punya sistem organisasinya tersendiri.
Otomatis dong, mereka punya "pattern" cara bergaul yang sesuai dengan lingkungan mereka.
Gw sebagai orang yang sekiranya banyak bercokol di lingkungan berbeda, tentu akan meng-cross-check sistem-sistem yang ada.
Gw banyak menemukan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Adalah suatu kewajiban kalau gw sebagai anggota di masing-masing organisasi untuk memperbaiki sistem yang ada.
Gw akui, pencitraan gw buruk di mata orang, dan pada akhirnya gw cuma dipandang sebelah mata. Well, what suppose i do? Just be yourself. Bukannya gw ga mau menjadi lebih baik, tapi gw ga suka berpura-pura menjadi baik. Gw suka apa adanya diri gw dan gw suka orang yang suka diri gw apa adanya.

Ok, oot, balik ke "agent of chaos". Gw mengalami banyak penolakan. Eventually, i have do this myself.
Revolusi!!!
Contoh simpelnya adalah gimana internal salah satu organisasi gw. Gw suka punya banyak teman. Tapi gw juga ga masalah punya banyak musuh. Gw ingin kita akrab, solid, saling ngerti, ga egois, ga opportunis. Ya tapi pada kenyataannya, well, shit happened. Tetap aja pada egois masing-masing. Gw sih ga mau terlalu kepo, tapi jangan senggol gw juga. "Don't push me, or I'll give you war that you won't believe" -John Rambo-.
Awalnya gw berusaha baik pada semua pihak, tapi lama-lama dongkol juga. Gada lagi toleransi. Gw ingin penciptaan ulang terhadap nilai-nilai yang ada. Baik itu nilai moral dan nilai sosial (pergaulan) yang uda tertanam di otak mereka, atau prinsip-prinsip lain yang dipegang dalam sistem ini.
Awal dari suatu revolusi adalah kekacauan dan gw akan jadi pemicunya. I'm the agent of chaos.